Jumat, 01 Januari 2016

Tulisan ke 10

CSR PADA BANK BRI


BANK BRI BERINDONESIA!
Sebelum Indonesia merdeka (1895), BRI sudah mengambil bagian dalam perekonomian masyarakat atau bumiputera istilahnya saat itu. Bank BRI yang bermula di Kota Purwokerto Jawa Tengah ikut serta membangun perekonomian masyarakat.
Begitu merdeka, memasuki orde lama, orde baru, dan orde reformasi, Bank BRI terus tumbuh secara signifikan hingga saat ini menjadi bank paling produktif secara nasional. Sukses mencetak laba terbesar sepanjang tahun (sejak 2005) untuk menjadi yang terbesar dan tersebar, Bank BRI juga menjadi tempat acuan belajar berkelas dunia bagi bangsa-bangsa lain yang ingin mendalami micro banking. Tercatat hingga saat ini lebih dari 6000 visitors dari 65 negara telah berkunjung dan belajar di Bank BRI, dengan latar belakang sebagai praktisimicro finance, akademisi, perwakilan pemerintah, pejabat bank sentral dan praktisi perbankan. Oleh karenanya, wajarlah apabila Bank BRI merupakan bagian dari kebanggaan bangsa ini. Sebagai bank yang merupakan bagian dari kemajuan bangsa Indonesia, Bank BRI tidak lupa perannya dalam berbagi dengan masyarakat melalui program corporate social responsibility (CSR) melalui program BRI Peduli.
Melihat banyak kelebihan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, tidak berlebihan jika program-program BRI Peduli berada di bawah naungan tema Bangga BERINDONESIA. Sofyan menjabarkan, “Bangga BERINDONESIA bermakna ganda. Bangga [BERI]NDONESIA dapat berarti bangga memberi Indonesia. Artinya kami bangga memberi sesuatu untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia”. “AdapunBangga BER[INDONESIA] dapat juga bermakna bangga ber-Indonesia. Kami bangga menjadi bangsa Indonesia yang secara tersirat memiliki makna nasionalisme dan patriotisme serta bagaimana kami berbuat sesuatu yang berarti untuk kejayaan Indonesia” pungkas Sofyan.
10 November 2011

Bantu Kurangi Risiko Pembunuh Nomor Wahid
Bukan rahasia umum lagi bila jantung koroner masih menjadi pembunuh nomor satu sedunia. Memprihatinkan lagi, jumlah pasien jantung koroner semakin meningkat dari tahun ke tahun. Sebagaimana diketahui, jantung koroner merupakan penyakit yang disebabkan penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah koroner, yakni pembuluh darah yang memberikan makanan pada otot jantung.
Direktur Utama RS JPDHK , dr. Hananto Andriantoro, SpJP (K), mengungkapkan pihaknya saat ini tengah mengembangkan pelayanan diagnostik invasif dan intervensi kardiovaskular pada Rumah Sakit Jejaring di seluruh Indonesia. ”Untuk pengembangan tersebut diperlukan peralatan kateterisasi yang mini dan dapat dengan mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lainya (mobile). Diharapkan dengan adanya peralatan kateterisasi yang mini dan mobile, maka akan memudahkan opname jantung pada berbagai tempat di seluruh Rumah Sakit Jejaring di seluruh Indonesia,” papar Hananto Andriantoro.
Melihat kebutuhan ini, Bank BRI terpanggil mengurangi risiko pembunuh nomor wahid sedunia ini. Untuk membantu pasien-pasien di daerah-daerah dimana rumah sakitnya tidak memiliki alat katetrisasi jantung, Bank BRI dengan semangat Bangga BERINDONESIA, kali ini menggandeng Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RS JPDHK) Jakarta, memberikan alat kateterisasi jantung yang disebut Peralatan Mini Cath Lab merk GE OEC 9900 Elite senilai Rp.4.000.000.000,- (empat miliar rupiah). Bantuan ini merupakan upaya BRI untuk mewujudkan Bangga Berkesehatan yaitu Kebanggaan bagi masyarakat Indonesia untuk menuju kesehatan yang prima
Sejalan dengan itu, alat ini dapat dipergunakan untuk membantu program pemerintah, khususnya Departemen Kesehatan, untuk menurunkan mortalitas dan morbiditas penyakit kardiovaskular di Tanah Air. ”Membantu pemerintah untuk memberikan layanan bergerak untuk mengatasi penyakit jantung di RS Jejaring RS JPDHK di seluruh Indonesia,” terang Hananto.
Pada bagian lain, Direktur Utama Bank BRI Sofyan Basir mengharapkan agar dengan peralatan ini, pihak rumah sakit dapat tertolong untuk mengerem laju salah satu ”mesin” pembunuh nomor wahid ini. Dia menjelaskan, dana pembelian peralatan ini diambil dari anggaran Bina Lingkungan Bank BRI. Sofyan menegaskan, bantuan ini merupakan salah satu wujud nyata tanggungjawab sosial (corporate social responsibility/CSR) Bank BRI untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia. ”Program ini merupakan amanah nasabah di bank yang memiliki jaringan kerja tersebar dan terbesar di Indonesia ini” pungkas Sofyan.
Bermula dari Gaya Hidup
Sebagaimana diketahui, gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat disinyalir menjadi salah satu pemicu penyakit ini. Selain memulai gaya hidup sehat, deteksi dini terhadap penyakit ini juga diperlukan untuk mengatasi meningkatnya risiko serangan jantung.
Saat ini beberapa metode pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit jantung koroner bisa dilakukan. Pemeriksaan dilakukan dengan mendeteksi adanya sumbatan di pembuluh darah koroner. Pemeriksaan ini bisa dilakukan dengan berbagai alat. Mulai alat yang sederhana seperti EKG (Elektrokardiogram) dan treadmill sampai alat yang canggih yaitu MS-CT dan pemeriksaan gold-standard yaitu kateterisasi jantung.
Kateterisasi jantung atau arteriografi koroner merupakan suatu prosedur medis yang dilaksanakan dengan tujuan mendeteksi, mencari atau mengobati penyakit jantung. Sebuah selang yang panjang, tipis, dan fleksibel, disebut juga kateter, dimasukkan ke dalam tubuh melalui pembuluh darah besar melalui lengan, paha bagian atas, atau leher. Secara perlahan kateter dimasukkan menuju ke jantung.
Dengan semakin meningkatnya teknologi kedokteran, khususnya di bidang subspesialis jantung (Kateterisasi dan Intervensi), maka saat ini telah tersedia peralatan yang sangat canggih. Dengan peralatan mutakhir yang dioperasikan oleh Spesialis Jantung yang terlatih dan berpengalaman dan didukung oleh Rumah Sakit yang memiliki fasilitas pendukung yang lengkap, maka tindakan kateterisasi dapat dianggap tidak berisiko, terbukti aman, dan jarang menimbulkan komplikasi.
BRI Peduli – Bangga BerIndonesia – Bangga BerKesehatan.
Sebagai salah satu bank skala besar di Indonesia,­ PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tidak pernah ­melupakan ­perannya ikut membantu ­seluruh lapisan ­masyarakat.
Dari sisi bisnis, komitmen PT Bank Rakyat ­Indonesia (BRI) Tbk terhadap pelaku usaha sudah tidak diragukan lagi. Lihat saja, penyaluran kredit bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) terus tumbuh setiap tahun­nya. Begitu pula dengan ­penyaluran kredit program, dan kredit usaha rakyat (KUR).
Melalui skema Program ­Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL), BRI berkomitmen membantu masya­rakat antara lain dalam ­bidang pendidikan dan lingkungan. Kedua ­sektor tersebut memang menjadi fokus utama penyaluran CSR BRI ­sepanjang tahun ini.
Muhamad Ali, Sekretaris­ Perusaha­an PT BRI Tbk ­mengata­kan pihaknya selalu berkomitmen membantu segala lapisan masyarakat,­ termasuk melalui CSR.
“Kalau soal komitmen, kami tidak perlu diragukan lagi dan dari sisi perusahaan, BRI berharap program CSR yang dijalankan betul-betul bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.
Sepanjang Januari-April 2013, penyaluran dana bina lingkungan atau CSR BRI mencapai Rp18,5 miliar. Angka tersebut terdiri dari realisasi program bina lingkungan di bidang pembangunan sarana umum sebesar Rp1,11 miliar, bantuan bencana alam sebesar Rp1,05 miliar, bidang ­pendidik­an Rp1, 17miliar kesehatan Rp3,21 miliar, sarana ibadah Rp1,53 miliar dan pelestarian alam Rp433 juta.
Selain itu, BRI juga memberikan bantuan di bidang kesehatan sebesar Rp3,2 miliar, pembangun­an sarana ibadah Rp1,5 miliar, dan ­bidang pelestarian lingkungan sebesar Rp433 juta. Sepanjang tahun lalu, dana bina lingkungan yang tersalurkan oleh BRI mencapai Rp253,009 miliar.
Sebagai program bina ­lingkungan sarana umum­ diselenggarakan di Kota ­Batam, yakni melalui ­penata­an dan pemberdayaan PKL di Kawasan­ Square 91 Kota Batam.
Pada kesempatan tersebut,­ BRI memberikan bantuan berupa 50 unit gerobak bagi PKL senilai Rp187,5 juta.
“Program sejalan dengan CSR BRI untuk memberdayakan UMKM, dalam hal ini dengan ­mekanisme penataan dan pemberdayaan PKL ke depan,” ungkap Ali.
Pada masa mendatang, para PKL diharapkan dapat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sasaran pengembangan bisnis BRI melalui unit kerja BRI setempat.
Sebagai salah satu ­contoh BRI peduli dengan kalangan­ usaha­ mikro, kecil dan menengah­ (UMKM) adalah ­dengan membantu ­mereka melakukan pemulihan­ (recovery)­ terhadap ­kelangsungan usahanya.
Dampak banjir di Jakarta dan sekitarnya beberapa waktu lalu ­tidak hanya merugikan masya­rakat pada umumnya, tapi juga kalangan UMKM, sehingga dilakukan pemulihan­ itu di ­beberapa lokasi.
Kawasan yang menjadi lokasi pemulihan antara lain di Bukit Duri, Johar Baru, Tanjung Priok, Grogol, Pluit, Bekasi, Marunda, Bendungan Hilir, dan beberapa wilayah lainnya.
Bentuk-bentuk bantuan yang diberikan tidak dalam bentuk uang tunai namun meliputi fasilitas penunjang usaha para korban banjir seperti kompor gas dan peralatan memasak bagi usaha kuliner, gerobak usaha, tenda maupun sarana penunjang lainnya.
Banjir yang datang secara tiba-tiba menyebabkan banyak pengusaha mikro tidak sempat menyelamatkan peralatan usaha maupun barang dagangannya.
Dengan kemampuan modal yang terbatas, hal ini menyebabkan banyak pengusaha-pengusaha mikro mengalami kerugian cukup besar.
Sebagai upaya lainnya dalam memperbaiki lingkungan, BRI menunjukan komitmennya ­untuk membantu masyarakat pada Jumat (26/4/2013) memberikan bantuan Bina ­Lingkungan sarana umum ­kepada Desa Pesawah­an , ­Kecamatan ­Cilongkok di Kabupaten­ ­Banyumas, Jawa Tengah.
Bantuan BRI hampir senilai Rp120 juta itu untuk keperluan perbaikan akses jalan menuju desa, karena kondisi jalan menuju Desa Pesawahan tidak memadai, jalanan yang terjal dan berbatu menyebabkan warga sangat kesulitan­ dalam menjalankan kegiatan sehari-hari.
Dengan adanya perbaik­an ­jalan ini, akses menuju­ desa akan semakin mudah, sehingga warga dapat lebih mudah beraktivitas khususnya dalam mengembangkan ­pe­r­ekonomi­an di desa tersebut.
Program ini adalah program lanjutan yang dilakukan oleh BRI kepada Desa Pesawahan, sebelumnya BRI memberikan bantuan ternak kambing dan pembuatan kandang agar kesejahteraan warga disana semakin meningkat.






Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar