CSR PADA BANK BRI
BANK
BRI BERINDONESIA!
Sebelum
Indonesia merdeka (1895), BRI sudah mengambil bagian dalam perekonomian
masyarakat atau bumiputera istilahnya saat itu. Bank BRI yang bermula di Kota
Purwokerto Jawa Tengah ikut serta membangun perekonomian masyarakat.
Begitu merdeka, memasuki orde lama, orde baru,
dan orde reformasi, Bank BRI terus tumbuh secara signifikan hingga saat ini
menjadi bank paling produktif secara nasional. Sukses mencetak laba terbesar
sepanjang tahun (sejak 2005) untuk menjadi yang terbesar dan tersebar, Bank BRI
juga menjadi tempat acuan belajar berkelas dunia bagi bangsa-bangsa lain yang
ingin mendalami micro banking. Tercatat hingga saat ini lebih dari 6000 visitors dari 65 negara telah berkunjung dan
belajar di Bank BRI, dengan latar belakang sebagai praktisimicro finance,
akademisi, perwakilan pemerintah, pejabat bank sentral dan praktisi perbankan.
Oleh karenanya, wajarlah apabila Bank BRI merupakan bagian dari kebanggaan bangsa
ini. Sebagai bank yang merupakan bagian dari kemajuan bangsa Indonesia, Bank
BRI tidak lupa perannya dalam berbagi dengan masyarakat melalui program corporate
social responsibility (CSR)
melalui program BRI Peduli.
Melihat
banyak kelebihan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, tidak berlebihan jika
program-program BRI Peduli berada di bawah naungan tema Bangga BERINDONESIA.
Sofyan menjabarkan, “Bangga BERINDONESIA
bermakna ganda. Bangga [BERI]NDONESIA dapat berarti bangga memberi Indonesia. Artinya kami bangga
memberi sesuatu untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia”. “AdapunBangga BER[INDONESIA] dapat juga bermakna bangga ber-Indonesia. Kami bangga menjadi
bangsa Indonesia yang secara tersirat memiliki makna nasionalisme dan
patriotisme serta bagaimana kami berbuat sesuatu yang berarti untuk kejayaan
Indonesia” pungkas Sofyan.
10
November 2011
Bantu
Kurangi Risiko Pembunuh Nomor Wahid
Bukan
rahasia umum lagi bila jantung koroner masih menjadi pembunuh nomor satu
sedunia. Memprihatinkan lagi, jumlah pasien jantung koroner semakin meningkat
dari tahun ke tahun. Sebagaimana diketahui, jantung koroner merupakan penyakit
yang disebabkan penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah koroner, yakni
pembuluh darah yang memberikan makanan pada otot jantung.
Direktur
Utama RS JPDHK , dr. Hananto Andriantoro, SpJP (K), mengungkapkan pihaknya saat
ini tengah mengembangkan pelayanan diagnostik invasif dan intervensi
kardiovaskular pada Rumah Sakit Jejaring di seluruh Indonesia. ”Untuk
pengembangan tersebut diperlukan peralatan kateterisasi yang mini dan dapat
dengan mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lainya (mobile).
Diharapkan dengan adanya peralatan kateterisasi yang mini dan mobile, maka akan
memudahkan opname jantung pada berbagai tempat di seluruh Rumah Sakit Jejaring
di seluruh Indonesia,” papar Hananto Andriantoro.
Melihat
kebutuhan ini, Bank BRI terpanggil mengurangi risiko pembunuh nomor wahid
sedunia ini. Untuk membantu pasien-pasien di daerah-daerah dimana rumah
sakitnya tidak memiliki alat katetrisasi jantung, Bank BRI dengan semangat
Bangga BERINDONESIA, kali ini menggandeng Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh
Darah Harapan Kita (RS JPDHK) Jakarta, memberikan alat kateterisasi jantung
yang disebut Peralatan Mini Cath Lab merk GE OEC 9900 Elite senilai
Rp.4.000.000.000,- (empat miliar rupiah). Bantuan ini merupakan upaya BRI untuk
mewujudkan Bangga Berkesehatan yaitu Kebanggaan bagi masyarakat Indonesia untuk
menuju kesehatan yang prima
Sejalan
dengan itu, alat ini dapat
dipergunakan untuk membantu program pemerintah, khususnya Departemen Kesehatan,
untuk menurunkan mortalitas dan morbiditas penyakit kardiovaskular di Tanah
Air. ”Membantu pemerintah untuk memberikan layanan
bergerak untuk mengatasi penyakit jantung di RS Jejaring RS JPDHK di seluruh
Indonesia,” terang Hananto.
Pada
bagian lain, Direktur Utama Bank BRI Sofyan Basir mengharapkan agar dengan
peralatan ini, pihak rumah sakit dapat tertolong untuk mengerem laju salah satu
”mesin” pembunuh nomor wahid ini. Dia menjelaskan, dana pembelian peralatan ini
diambil dari anggaran Bina Lingkungan Bank BRI. Sofyan menegaskan, bantuan ini
merupakan salah satu wujud nyata tanggungjawab sosial (corporate social
responsibility/CSR) Bank BRI untuk meningkatkan kualitas kesehatan
masyarakat Indonesia. ”Program ini merupakan
amanah nasabah di bank yang memiliki jaringan kerja tersebar dan terbesar di
Indonesia ini” pungkas Sofyan.
Bermula
dari Gaya Hidup
Sebagaimana diketahui, gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat disinyalir menjadi salah satu pemicu penyakit ini. Selain memulai gaya hidup sehat, deteksi dini terhadap penyakit ini juga diperlukan untuk mengatasi meningkatnya risiko serangan jantung.
Sebagaimana diketahui, gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat disinyalir menjadi salah satu pemicu penyakit ini. Selain memulai gaya hidup sehat, deteksi dini terhadap penyakit ini juga diperlukan untuk mengatasi meningkatnya risiko serangan jantung.
Saat
ini beberapa metode pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit jantung koroner bisa
dilakukan. Pemeriksaan dilakukan dengan mendeteksi adanya sumbatan di pembuluh
darah koroner. Pemeriksaan ini bisa dilakukan dengan berbagai alat. Mulai alat
yang sederhana seperti EKG (Elektrokardiogram) dan treadmill sampai alat yang canggih yaitu MS-CT
dan pemeriksaan gold-standard yaitu kateterisasi jantung.
Kateterisasi
jantung atau arteriografi koroner merupakan suatu prosedur medis yang
dilaksanakan dengan tujuan mendeteksi, mencari atau mengobati penyakit jantung.
Sebuah selang yang panjang, tipis, dan fleksibel, disebut juga kateter,
dimasukkan ke dalam tubuh melalui pembuluh darah besar melalui lengan, paha
bagian atas, atau leher. Secara perlahan kateter dimasukkan menuju ke jantung.
Dengan
semakin meningkatnya teknologi kedokteran, khususnya di bidang subspesialis
jantung (Kateterisasi dan Intervensi), maka saat ini telah tersedia peralatan
yang sangat canggih. Dengan peralatan mutakhir yang dioperasikan oleh Spesialis
Jantung yang terlatih dan berpengalaman dan didukung oleh Rumah Sakit yang
memiliki fasilitas pendukung yang lengkap, maka tindakan kateterisasi dapat
dianggap tidak berisiko, terbukti aman, dan jarang menimbulkan komplikasi.
BRI
Peduli – Bangga BerIndonesia – Bangga BerKesehatan.
Sebagai salah satu bank skala besar di Indonesia, PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tidak pernah melupakan perannya ikut membantu
seluruh lapisan masyarakat.
Dari sisi bisnis,
komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk terhadap pelaku usaha sudah tidak
diragukan lagi. Lihat saja, penyaluran kredit bagi pelaku usaha mikro kecil
menengah (UMKM) terus tumbuh setiap tahunnya. Begitu pula dengan penyaluran
kredit program, dan kredit usaha rakyat (KUR).
Melalui skema Program Kemitraan
Bina Lingkungan (PKBL), BRI berkomitmen membantu masyarakat antara lain dalam bidang
pendidikan dan lingkungan. Kedua sektor tersebut memang menjadi fokus utama
penyaluran CSR BRI sepanjang tahun ini.
Muhamad Ali, Sekretaris
Perusahaan PT BRI Tbk mengatakan pihaknya selalu berkomitmen membantu segala
lapisan masyarakat, termasuk melalui CSR.
“Kalau soal komitmen,
kami tidak perlu diragukan lagi dan dari sisi perusahaan, BRI berharap program
CSR yang dijalankan betul-betul bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.
Sepanjang Januari-April
2013, penyaluran dana bina lingkungan atau CSR BRI mencapai Rp18,5 miliar.
Angka tersebut terdiri dari realisasi program bina lingkungan di bidang
pembangunan sarana umum sebesar Rp1,11 miliar, bantuan bencana alam sebesar
Rp1,05 miliar, bidang pendidikan Rp1, 17miliar kesehatan Rp3,21 miliar,
sarana ibadah Rp1,53 miliar dan pelestarian alam Rp433 juta.
Selain itu, BRI juga
memberikan bantuan di bidang kesehatan sebesar Rp3,2 miliar, pembangunan
sarana ibadah Rp1,5 miliar, dan bidang pelestarian lingkungan sebesar Rp433
juta. Sepanjang tahun lalu, dana bina lingkungan yang tersalurkan oleh BRI
mencapai Rp253,009 miliar.
Sebagai program bina lingkungan
sarana umum diselenggarakan di Kota Batam, yakni melalui penataan dan pemberdayaan
PKL di Kawasan Square 91 Kota Batam.
Pada kesempatan
tersebut, BRI memberikan bantuan berupa 50 unit gerobak bagi PKL senilai
Rp187,5 juta.
“Program sejalan dengan
CSR BRI untuk memberdayakan UMKM, dalam hal ini dengan mekanisme penataan dan
pemberdayaan PKL ke depan,” ungkap Ali.
Pada masa mendatang,
para PKL diharapkan dapat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sasaran
pengembangan bisnis BRI melalui unit kerja BRI setempat.
Sebagai salah satu contoh
BRI peduli dengan kalangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) adalah dengan
membantu mereka melakukan pemulihan (recovery) terhadap kelangsungan
usahanya.
Dampak banjir di Jakarta
dan sekitarnya beberapa waktu lalu tidak hanya merugikan masyarakat pada
umumnya, tapi juga kalangan UMKM, sehingga dilakukan pemulihan itu di beberapa
lokasi.
Kawasan yang menjadi
lokasi pemulihan antara lain di Bukit Duri, Johar Baru, Tanjung Priok, Grogol,
Pluit, Bekasi, Marunda, Bendungan Hilir, dan beberapa wilayah lainnya.
Bentuk-bentuk bantuan yang
diberikan tidak dalam bentuk uang tunai namun meliputi fasilitas penunjang
usaha para korban banjir seperti kompor gas dan peralatan memasak bagi usaha
kuliner, gerobak usaha, tenda maupun sarana penunjang lainnya.
Banjir yang datang
secara tiba-tiba menyebabkan banyak pengusaha mikro tidak sempat menyelamatkan
peralatan usaha maupun barang dagangannya.
Dengan kemampuan modal
yang terbatas, hal ini menyebabkan banyak pengusaha-pengusaha mikro mengalami
kerugian cukup besar.
Sebagai upaya lainnya
dalam memperbaiki lingkungan, BRI menunjukan komitmennya untuk membantu
masyarakat pada Jumat (26/4/2013) memberikan bantuan Bina Lingkungan sarana
umum kepada Desa Pesawahan , Kecamatan Cilongkok di Kabupaten Banyumas,
Jawa Tengah.
Bantuan BRI hampir senilai
Rp120 juta itu untuk keperluan perbaikan akses jalan menuju desa, karena
kondisi jalan menuju Desa Pesawahan tidak memadai, jalanan yang terjal dan
berbatu menyebabkan warga sangat kesulitan dalam menjalankan kegiatan
sehari-hari.
Dengan adanya perbaikan
jalan ini, akses menuju desa akan semakin mudah, sehingga warga dapat lebih
mudah beraktivitas khususnya dalam mengembangkan perekonomian di desa
tersebut.
Program ini adalah
program lanjutan yang dilakukan oleh BRI kepada Desa Pesawahan, sebelumnya BRI
memberikan bantuan ternak kambing dan pembuatan kandang agar kesejahteraan
warga disana semakin meningkat.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar