Sabtu, 11 Maret 2017

artikel

Jokowi calls on people to stop using mercury for mining

Jakarta | Fri, March 10, 2017 | 08:47 pm

Jokowi calls on people to stop using mercury for mining
President Joko "Jokowi" Widodo (left) and Vice President Jusuf Kalla lead a Cabinet meeting at the Presidential Office in Jakarta on Feb. 16. (Antara/Wahyu Putro A)

President Joko “Jokowi” Widodo has instructed all relevant parties to stop the use of mercury in small mining operations because of its dangerous effects on human beings.
The President said the use of mercury in various industries, including small gold mines, could cause environmental damage and had a bad impact on the health of miners and people living around the mining areas.
“I’ve received a lot of information that the use of mercury in 850 mines has resulted in very dangerous pollution. It’s not only dangerous for the health of 250,000 miners, but also has an impact on the health of their families, especially children, and people in surrounding areas,” said Jokowi as quoted by Antara. He was speaking during a limited Cabinet meeting at the Presidential Office in Jakarta on Thursday afternoon.
As one of the countries that signed the Minamata Convention in Kumamoto, Japan, on Oct. 10, 2013, Jokowi said,  Indonesia should not allow the use of mercury in mining to continue.
Jokowi give a seven-point instruction to all Cabinet ministers on how to handle the problem. In one point, the President asked all relevant institutions to improve the management of people’s mining and small gold mines both inside and outside of forest areas.
“The use of mercury in people’s mines must be stopped and this should be prohibited,” he said.
Jokowi also asked for the use of mercury to be tightly monitored. He called for oversight over mercury distribution because what people were using for mining was mostly imported illegally. Medical assistance must be provided to people exposed to mercury. (hol/ebf)

Jokowi mengajak masyarakat untuk berhenti menggunakan merkuri untuk pertambangan

Presiden Joko "Jokowi" Widodo telah menginstruksikan semua pihak terkait untuk menghentikan penggunaan merkuri dalam operasi pertambangan kecil karena efek berbahaya pada manusia.
Presiden mengatakan penggunaan merkuri di berbagai industri, termasuk tambang emas kecil, bisa menyebabkan kerusakan lingkungan dan memiliki dampak buruk pada kesehatan penambang dan masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah pertambangan.
"Saya telah menerima banyak informasi bahwa penggunaan merkuri di 850 tambang telah menghasilkan polusi yang sangat berbahaya. Ini tidak hanya berbahaya bagi kesehatan 250.000 penambang, tetapi juga memiliki dampak pada kesehatan keluarga mereka, terutama anak-anak, dan orang-orang di sekitarnya, "kata Jokowi seperti dikutip Antara. Dia berbicara dalam pertemuan terbatas Kabinet di Kantor Presiden di Jakarta, Kamis sore.
Sebagai salah satu negara yang menandatangani Konvensi Minamata di Kumamoto, Jepang, pada 10 Oktober 2013, Jokowi mengatakan, Indonesia seharusnya tidak mengizinkan penggunaan merkuri di pertambangan untuk melanjutkan.
Jokowi memberikan instruksi tujuh poin atas semua menteri Kabinet tentang bagaimana untuk menangani masalah tersebut. Dalam satu titik, Presiden meminta semua instansi terkait untuk meningkatkan pengelolaan pertambangan dan kecil tambang emas rakyat baik di dalam dan di luar kawasan hutan.
"Penggunaan merkuri di tambang rakyat harus dihentikan dan ini harus dilarang," katanya.
Jokowi juga meminta penggunaan merkuri dipantau ketat. Dia menyerukan pengawasan atas distribusi merkuri karena apa yang orang gunakan untuk pertambangan sebagian besar diimpor secara ilegal. bantuan medis harus diberikan kepada orang yang terkena merkuri. (Hol / EBF)